Patah Hati Dalam Islam dan Bagaimana Menyikapinya
Patah hati? Siapa sih yang tidak pernah mengalami hal tersebut? Sebagai manusia biasa yang memiliki perasaan sangat wajar bagi kita mengalami patah hati. Umumnya patah hati ini muncul akibat diputuskan cinta oleh sang kekasih, ditinggal menikah mantan pacar, cinta bertepuk sebelah tangan, atau mungkin Mencari jodoh dalam Islam dengan ta’aruf namun tidak berjalan sesuai harapan.
ads
Ya, patah hati adalah normal. Namun tatkala patah hati membuat kita menjadi gagal move on selama bertahun-tahun, terpuruk sedih, bahkan sakit-sakitan. Maka tentu ada yang salah dengan diri kita. Sebagai seorang muslim dan muslimah yang memiliki iman, kita tentu mengetahui bahwa cinta yang haqiqi hanyalah untuk Allah SWT dan Rasul-Nya. Tidak seharunya kita mencintai apa-apa yang di dunia ini secara berlebihan. Apalagi sampai menggangtungkan harapan pada manusia. Wah, salah besar! Sebab kita tahu bahwa segala hal di dunia ini bersifat fana, tidak bisa kita miliki dan pasti akan musnah.
Allah Subhanahu wa Ta‘ala berfirman: “Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Q.S. Al-Insyirah: 8)
Allah SWT telah memperingatkan kita bahwa hendaknya manusia hanya berserah diri kepada-Nya semata, Rabb Semesta Alam yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Berharap kepada manusia belum tentu dibalas dengan kebaikan. Adakalanya kita akan dikecewakan. Sebab mereka pun juga memiliki sifat egois sebagaimana kita.
Baca juga:
- Keutamaan Cinta Kepada Rasulullah
- Cara Menjaga Hati Sebelum Menikah
- Kriteria Calon Istri yang Baik Menurut Islam
- Mahar Pernikahan dalam Islam
Patah Hati Dalam Sudut Pandang Islam
Pada dasarnya, patah hati dalam islam dianggap sebagai kesalahan manusia yang tidak tepat dalam menyikapi perasaan. Bukankah Allah SWT telah memperingatkan berulang kali agar kita tidak berharap kepada manusia? Tapi kenapa kita masih saja mudah jatuh cinta? Kenapa mudah berharap berlebihan? Kenapa sulit mengendalikan perasaan? Pada akhirnya, diri kita sendirilah yang akan merasakan sakitnya sebab tak mampu untuk menjaga kesucian hati. (Baca juga: Cara Mendapatkan Jodoh menurut Islam)
“Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya.” (Imam Syafi’i)
Baca juga:
Hikmah Di Balik Patah Hati Dalam Pandangan Islam
Mengalami patah hati memang sangat menyakitkan. Terlebih lagi, jika patah hati itu terjadi berulang kali. Namun demikian kita tak perlu terlarut lama dalam duka. Sebab di balik kondisi hati yang retak dan patah pasti terselip hikmah yang bisa kita ambil. Misalnya saja, hal-hal dibawah ini:
- Memperingatkan kita bahwa pacaran itu salah
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isro’: 32)
Aktivitas berpacaran sering diartikan dengan kegiatan mendekati zina. Mengapa? Karena saat berpacaran, kita akan sering berinteraksi dengan orang lain yang bukan muhrim. Bergandengan tangan, berpelukan, berciuman, telpon-telponan, saling memuji, melembutkan tutur kata, dan sebagainya. Pada akhirnya, bukan tidak mungkin Syetan akan menjuruskan kepada perbuatan yang lebih memalukan (seperti bersetubuh). Sungguh zina itu termasuk dosa besar. Maka itu, pacaran tidak dianjurkan dalam islam dan jelas haram hukumnya. (Baca juga: Pacaran dalam islam)
“Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS. Al-A’raaf: 16-17)
- Bukan jodoh
“Kenapa ya hubungan cintaku selalu kandas di tengah jalan? Kenapa Aku selalu diputuskan? Kenapa dia menolakku?” Percayalah sobat, bahwa segala hal di dunia ini sudah diatur oleh Allah SWT. Jika memang hubungan percintaan mengalami putus, ya berarti orang tersebut bukan jodoh kita.
Tak perlu gelisah karena urusan jodoh sudah ditetapkan dalam kitab Lauhul Mahfudz. Tulang rusuk tidak akan pernah tertukar. Apabila dia jodoh kita, pasti akan mendekatkan sesulit apapun jalannya. Namun bila sudah bukan jodoh ya Allah SWT akan menjauhkan walaupun kita sudah cinta mati. Percayalah, Allah tidak akan mengambil sesuatu yang baik kecuali diganti oleh hal yang lebih baik lagi. (Baca juga: Doa untuk mendapatkan jodoh dalam islam)
[AdSenSe-B]
- Mengajarkan kita untuk bersabar dan ikhlas
Menjalani hubungan pacaran jelas adalah dosa. Namun bagaimana bila patah hati muncul tatkala pinangan kita ditolak? Atau mungkin karena paras kita kurang menawan sehingga tidak ada seorang pun yang melirik. Bersabarlah. Dunia ini adalah tempatnya ujian. Dunia ini tidak selamanya. Apabila kita ditimpa musibah, sebagai mukmin sudah seharushnya kita bersabar dan ikhlas. Menerima apa-apa yang ditakdirkan oleh Allah SWT. Dan sebaiknya jangan terlalu memaksakan takdir apalagi sampai melakukan perbuatan maksiat. (Baca juga: Cara mengatasi despresi menurut islam)
Allah SWT berfirman:
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, kehilangan jiwa (kematian) dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”(Q.S. AL-Baqarah 155).
- Belajar untuk percaya dengan ketentuan Allah SWT
Apakah begitu sulit bagi kita untuk mempercayai ketentuan Allah Ta’ala? Manusia seringkali bersifat tergesa-gesa dan tidak sabar. Ketika ditimpa cobaan, mereka seketika berputus asa terhadap rahmat Allah SWT. Bahkan cenderung menyalahkan takdir. Sungguh salah bila Kita masih berpikir demikian. Allah SWT tidak memberikan cobaan diluar kemampuan hambaNya. Dia bahkan berjanji akan memberikan kemudahan dan kebahagian dibalik segala hal yang menyulitkan hidup kita. Maka itu cobalah berhusnudzon kepada takdir Allah SWT. (Baca juga: Cara agar hati tenang dalam islam)
“Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” [Qs. Al-Insyirah: 5-6]
- Jalan untuk berhijrah menjadi pribadi yang lebih islami
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik .” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shohih)
Jika Kita mengalami patah hati, mungkin Allah SWT ingin memperingatkan bahwa perbuatan yang kita lakukan itu salah. Pacaran tidak dibenarkan dalam islam. Maka itu, jadikan peristiwa patah hati sebagai pelajaran hidup. Berhentilah untuk menjalin hubungan pacaran. Cobalah untuk berhijarah di jalan Allah SWT dengan meninggalkan hal-hal yang mendekati zina.
Baca juga:
- Cara Menjadi Muslimah Yang Baik
- Cara Menjadi Wanita Baik
- Ciri Wanita yang Baik untuk Dinikahi Menurut Islam
- Kewajiban Wanita Setelah Menikah
- Wanita Shalehah Menurut Islam
Cara Mengatasi Patah Hati Sesuai Ajaran Islam
Patah hati dalam islam bisa diobati apabila kita mau bersungguh-sungguh untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Nah, dibawah ini beberapa cara untuk mengatasi patah hati:
- Meningkatkan intensitas membaca Al-Quran
Al-Quran bisa menjadi obat bagi orang-orang yang di dalam hatinya terdapat penyakit. Dengan memperbanyak membaca firman Allah SWT hati pasti menjadi lebih damai dan tenang. Di samping itu, usahakan juga untuk membaca Al-Quran terjemahan. Sebab dengan memahami makna-makna ayat Al-Quran kita pun bisa semakin meningkatkan iman. (Baca juga: Keutamaan membaca alquran di Bulan Ramadhan–Cara cepat membaca alquran–Bahagia menurut al quran)
- Berwudhu dan solat
Ketika hati sedih, amarah memuncak, pikiran kalut dan tidak tenang maka segeralah mengambil wudhu dan jalankan shalat. Kedua aktivitasi ini (wudhu dan solat) bisa menjauhkanmu dari bisikan-bisikan syetan sekaligus meredahkan emosi. (Baca juga: Cara berwudhu yang benar)
- Memperbanyak berdzikir
Berdizikir dapat menenangkan dan mententramkan hati. Dengan memperbanyak berdizir, segala masalah dan kegundahan hati akan hilang perlahan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).
4. Berkumpul di majelis-majelis ta’lim (pengajian)
Daripada menghabiskan waktu dengan menangis di kamar dan memikirkan orang yang tidak membawa manfaat untuk hidup kita, lebih baik kita menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat. Semisal berkumpul di majelis ta’lim (pengajian). Disana kita bisa berkenalan dengan orang-orang shaleh dan mendapatkan ilmu baru perihal agama yang dapat meningkatkan ketaqwaan kita. (Baca juga: Cara meningkatkan akhlak)
5. Berhusnudzon kepada Allah SWT
Cara terakhir untuk mengobati patah hati dalam islam adalah dengan berprasangka baik (berhusnudzon) kepada Allah SWT. Mungkin kita dibuat patah hati agar tidak terhindar dari perbuatan maksiat. Atau mungkin orang tersebut tidak baik untuk kita, maka itu Allah jauhkan. Cobalah lapangkan hati. Sabar, ikhlas dan berhusnudzon. Dengan begitu hidup jadi semakin mudah dan hati bisa lebih gembira. (Baca juga: Manfaat tawakal)
Demikianlah ulasan mengenai patah hati dalam islam, hikmah di balik patah hati dan tips-tips untuk mengobati patah hati. Semoga kita dijadikan hamba-hamba yang kuat hatinya, dijauhkan dari dosa dan termasuk orang-orang yang banyak bersyukur. Amin ya rabbal alamin
sumber: https://dalamislam.com/akhlaq/patah-hati-dalam-islam
0 komentar:
Posting Komentar